Minggu, 07 Agustus 2016

Panggilan untuk bersyafaat bagi jiwa - jiwa


Panggilan untuk bersyafaat bagi jiwa-jiwa!

Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
~1 Timotius 2:1-4

Ada cukup banyak orang yang percaya bahwa semua yang dituliskan dalam Alkitab khususnya mengenai penggenapan zaman, sifatnya mutlak. Mereka percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah berubah.

Tetapi perlu saudara ingat bahwa Tuhan memang tidak berubah dalam hal kasihNya, sifatNya, kuasaNya, pribadiNya.

Sementara itu, ada hal-hal tertentu yang bisa berubah, tergantung dari syafaat kita. Doa syafaat bukanlah mengubah Tuhan, tetapi memohon belas kasihan Tuhan.

Tuhan Yesus sendiri bersabda bahwa kedatanganNya seperti pada zaman Nuh dan zaman Lot.

Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia ~Lukas 17:26

Demikian juga seperti yang terjadi di
zaman Lot ~Lukas 17:28

Zaman Nuh

Kedatangan Malapetaka Air bah di zaman Nuh telah dinubuatkan 1000 tahun sebelum peristiwa itu muncul oleh kelahiran putra Henokh yang diberi nama Metusalah .

Ternyata ini adalah nama profetis. Karena nama Metusalah artinya: saat dia mati air bah akan datang. Tepat dimana Metusalah mati, Air Bah datang meluluhlantakan bumi.

Arti lain dari Metusalah adalah

A MAN OF WEAPON atau ORANG YANG MEMEGANG SENJATA.

Kitalah yang harus berperang di dalam doa, bersyafaat bagi keluarga, jemaat, para pemimpin termasuk pemimpin gereja.

Zaman Lot

Jika di zaman Nuh ada Metusalah, di zaman Lot ada Abraham yang bertindak sebagai pendoa syafaat.

Abraham mendapat panggilan ini sebab ia adalah orang pilihan. Dalam bahasa aslinya, kata memilih dalam Kej.18:19 dituliskan dengan kata yada, yang artinya to know atau mengenal .

Menariknya, Abraham justru tinggal di luar Sodan dan Gomora, tetapi ia yang mendapat panggilan ini.

Tuhan menyampaikan pesan bahwa Sodom dan Gomora akan dihancurkan kepadanya. Kenyataan ini mempertegas ayat dalam Maz 25:14 yang berbunyi: “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan dia, dan perjanjian-Nya diberitahukanNya kepada mereka”.

Saat pertama kali mendapat kabar bahwa Tuhan akan memusnahkan Sodom dan Gomora, Alkitab mencatat respon yang luar biasa dari Abraham.
Abraham datang mendekat dan berkata:

“Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? ~Kejadian 18:23

Perlu diperhatikan bahwa Abraham bersayafaat untuk Lot dan keluarganya, bukan karena Lot orang fasik. Lot adalah orang benar.

tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar , yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, — sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa
~2 Pet 2:7 -8

Abraham juga berdoa agar kota itu tidak dibinasakan. Alkitab mencatat bahwa orang benar tidak mencapai 10 orang.

Tetapi bagaimanapun juga hasilnya, doa syafaat Abraham telah menyelamatkan Lot dan keluarganya. Tuhan Yesus juga berdoa untuk orang benar.

Aku berdoa untuk mereka . Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu ~Yohanes 17:9

Tuhan Yesus bersyafaat
Di sorga, Tuhan Yesus tidak melakukan apapun selain bersyafaat. Ia adalah Imam Besar yang Agung (Ibr. 4:14).

Yesus menjadi pengantara, atau juru syafaat bagi kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara (intercession) pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. ~
1 Yohanes 2:1

Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela
(intercession) bagi kita? ~Roma 8:34
Panggilan untuk bersyafaat
Dalam bahasa Inggris, syafaat di sebut intercession, atau berdiri di antara 2 orang.

Pendoa syafaat berdiri untuk mewakili orang lain dengan Tuhan. Berdoa syafaat merupakan salah satu sisi terbaik manusia, sebab ia sungguh-sungguh memperhatikan orang lain, tanpa harus diketahui orang yang ia doakan.

Betul, bahwa saat ini dunia sedang dalam masa tuaian besar, tetapi di sisi lain terjadi degradasi iman yang begitu luar biasa, terbukti dari banyaknya gereja yang dijual sebagai bar dan diskotik di Eropa.

Perhatikan apa yang terjadi di Inggris, dimana presentasi Kekristenan sangat menurun drastis. Belum lagi keadaan orang-orang percaya yang mengalami kelesuan rohani.

Tak sedikit diantara mereka meniggalkan Tuhan dan pelayanan. Banyak orang Kristen beribadah tetapi memungkiri kuasa ibadah. Inilah salah satu ciri manusia akhir zaman.

Mereka hanya memanfaatkan Tuhan untuk aktualisasi mereka. Salah satu panggilan bagi gereja (kita) adalah menjadi imam, dan salah satu tugas imam adalah berdoa syafaat.

Pendoa syafaat harus mengesampingkan pergumulan pribadi, demi kepentingan orang lain.

1 Petrus 2:9 jelas mencatat bahwa
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih,
imamat yang rajani , bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.

Mari kita menjawab panggilan ini!
Bukan kebetulan kita tinggal di bangsa ini. Setiap hari kita disuguhkan oleh banyaknya berita mengenai kasus perkosaan, pelecehan, korupsi, kemiskinan, dll.

Tidakkah itu menggugah hati saudara untuk mau mengambil keputusan menjadi Metusalah dan Abraham akhir zaman? Tuhan masih bisa berbelas kasihan dengan syafaat kita.

Ayo mari kobarkan semangat syafaat ini agar semakin banyak yang diubahkan dan percaya kepada Tuhan.

Aku mencari di tengah-tengah mereka
seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku , supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.

Maka Aku mencurahkan geram-Ku atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”

~Yehezkiel 22:30-31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar