Mintalah Maka Akan Diberikan Kepadamu
Adi Susanto
Minggu 1 Juli 2012
Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu (Mat 7:7)
Bagi p Adi agak mengherankan: minta
saja koq disuruh? Tuhan mengajari kita supaya minta karena Tuhan punya sangat
banyak. Orang yang punya sangat banyak kesukaannya, makanya suka membagi-bagi.
Orang yang tidak suka berbagi artinya tidak punya banyak di dalam hidupnya.
Jika kesukaan, damai, sejahtera kita banyak, maka kita akan membagikannya.
Kita diajar supaya meminta karena
Tuhan sangat menghargai kedaulatan manusia. Pada penciptaan, untuk hal yang
lain Tuhan hanya berfirman dan semua langsung jadi. Tapi saat membuat manusia
dan Tuhan berfirman : beranak-cuculah dan penuhi bumi, itu tidak langsung jadi,
tapi tergantung Adam dan Hawa. Mintalah karena Tuhan ingin kita punya banyak,
sehingga kita berkecukupan, bahkan berkelimpahan, kemudian bisa membagi-bagi ke
kiri dan ke kanan. Jika anak Tuhan yang diberkati menolong 3 anak tetangga yang
kekurangan, maka akan banyak sekali yang tertolong.
Lewat permintaan kita, kita tahu
seberapa besar/ sejauh mana kita percaya/ beriman kepada Tuhan. Banyak manusia
beriman kepada manusia lain, akibatnya berkat yang diterimanya tidak sebesar
jika kita beriman kepada Tuhan. Tuhan itu Bapa kita. Bapak dunia bisa mengasihi
anaknya dan memberi yang terbaik, bahkan berkorban demi anak, apalagi Bapa di
surga! Jangan pernah ragukan kasih dan perhatianNya.
Godaan pertama setan: mencoba
memutar kebenaran Firman sehingga hati manusia meragukan kebaikan dan perhatian
Tuhan! Apapun boleh terjadi, tapi kita harus tetap percaya bahwa Tuhan baik!
Sehingga hati kita tetap percaya kepadaNya dan bisa meminta dengan iman kepadaNya.
Hidup kita bisa naik turun, bisa tidak setia, tapi jangan pernah ragukan
kesetiaan Tuhan, dan Dia selalu beri yang terbaik bagi masing-masing kita!
Dalam ke-4 Injil Tuhan tidak pernah
membeda-bedakan antara berkat jasmani, berkat rohani dan berkat materi, semua
di hadapan Tuhan sama. Manusia terdiri atas tubuh-jiwa-roh, dan ketiga-tiganya
mendapat perhatian Tuhan! Mujizat pertama adalah mujizat materi: mengubah air
menjadi anggur, bukan kebutuhan esensial – tidak pokok. Kebutuhan yang tidak
pokokpun Tuhan perhatikan, apalagi kebutuhan yang pokok!
Obidience is more than sacrifice - Ketaatan lebih dari pengorbanan
Beberapa hal tentang doa:
1. Me-”nomor satu”-kan
Tuhan
Kemudian
bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam,
jika
sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini
dan
mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini,
tetapi
memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki,
maka
aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya
dan
pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Sam 1: 11)
Persoalan Hana adalah tidak punya
anak laki-laki. Nazar Hana: asal dia mengalami pembelaan dan pertolongan Tuhan
– maka itu cukup, soal jawaban atas doa dan persoalan Hana – itu tetap nomor 2.
Jika Tuhan tetap nomor 1 yang kita rindukan, lebih dari jawaban atas persoalan kita, maka hati Tuhan akan tersentuh!
Jika Tuhan tetap nomor 1 yang kita rindukan, lebih dari jawaban atas persoalan kita, maka hati Tuhan akan tersentuh!
2. Hidup kita tidak ditentukan
oleh perkataan orang lain, tapi oleh perkataan Tuhan
Yabes
lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; …..
Yabes
berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku
berlimpah-limpah
dan
memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku,
dan
melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa
aku!"
Dan
Allah mengabulkan permintaannya itu. (1 Taw 4: 9-10)
Kisah Yabes sangat singkat: hanya 2
ayat. Seruan Yabes bermakna: bertahun-tahun hidupnya ditentukandan dibatasi
oleh manusia karena namanya, tapi mulai saat itu dia menerobos – minta berkat
yang melimpah sehingga hidupnya tidak sial lagi, tapi jadi berkat. Hidup kita
ditentukan oleh Tuhan, bukan oleh orang-orang di sekitar kita, orang tua kita,
atau kenyataan hidup yang ada.
3. Iman bahwa berkatNya begitu
limpah, sehingga yang tidak layakpun bisa ikut menerima.
Kata
perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah
yang
jatuh dari meja tuannya." Mat 15: 21-28 (ay 27)
Wanita siro-fenesia/ kanaan – orang
kafir! Walau dikatakan sebagai anjing oleh Tuhan, tapi responnya luar biasa.
Wanita ini bilang dia tidak layak, tapi dia percaya bahwa rahmat-berkat-dan
kasih Tuhan melimpah, bahkan yang di luar lingkaran dan tidak layak masih bisa
terima berkatNya. Saat sikap hati kita seperti ini, maka Tuhan akan segera
memberkati kita.
4. Tunggu kairos Tuhan
Banyak
orang menegornya supaya ia diam.
Namun
semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mrk 10: 48)
Bartimeus sudah lama menunggu Yesus.
Waktu dia menunggu Tuhan, RK berbisik kepadanya bahwa: ini momentumnya,
sehingga dia tetap berteriak sampai dia ditolong – tidak perduli orang berkata
apapun. Dari waktu ke waktu ada saat-saat momentum yang berbeda dengan saat
yang lain, inilah kairos Tuhan. Saat Tuhan “lewat”, Roh Kudus jamah hati kita,
maka itulah momentumnya !
5. Tetap percaya dan berani meminta
walau belum lihat mujizat dan bukti apapun
Lalu
ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk 23: 42-43)
Permintaan penyamun yang disalibkan
di sebelah kanan Tuhan Yesus. Ini iman dan permintaan yang luar biasa! Tidak
melihat bukti dan mujizat apapun, Yesus sedang di salib, tapi tetap bisa
melihat bahwa Yesus adalah mesias dan raja!
Tuhan
itu baik, tidak ada anak emas dan anak tiri !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar