Minggu, 28 Oktober 2012

01072012-HS-Adi Susanto-Mintalah Maka Akan Diberikan Kepadamu



Mintalah Maka Akan Diberikan Kepadamu
Adi Susanto
Minggu 1 Juli 2012



Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Mat 7:7)

Bagi p Adi agak mengherankan: minta saja koq disuruh? Tuhan mengajari kita supaya minta karena Tuhan punya sangat banyak. Orang yang punya sangat banyak kesukaannya, makanya suka membagi-bagi. Orang yang tidak suka berbagi artinya tidak punya banyak di dalam hidupnya. Jika kesukaan, damai, sejahtera kita banyak, maka kita akan membagikannya.

Kita diajar supaya meminta karena Tuhan sangat menghargai kedaulatan manusia. Pada penciptaan, untuk hal yang lain Tuhan hanya berfirman dan semua langsung jadi. Tapi saat membuat manusia dan Tuhan berfirman : beranak-cuculah dan penuhi bumi, itu tidak langsung jadi, tapi tergantung Adam dan Hawa. Mintalah karena Tuhan ingin kita punya banyak, sehingga kita berkecukupan, bahkan berkelimpahan, kemudian bisa membagi-bagi ke kiri dan ke kanan. Jika anak Tuhan yang diberkati menolong 3 anak tetangga yang kekurangan, maka akan banyak sekali yang tertolong.

Lewat permintaan kita, kita tahu seberapa besar/ sejauh mana kita percaya/ beriman kepada Tuhan. Banyak manusia beriman kepada manusia lain, akibatnya berkat yang diterimanya tidak sebesar jika kita beriman kepada Tuhan. Tuhan itu Bapa kita. Bapak dunia bisa mengasihi anaknya dan memberi yang terbaik, bahkan berkorban demi anak, apalagi Bapa di surga! Jangan pernah ragukan kasih dan perhatianNya.

Godaan pertama setan: mencoba memutar kebenaran Firman sehingga hati manusia meragukan kebaikan dan perhatian Tuhan! Apapun boleh terjadi, tapi kita harus tetap percaya bahwa Tuhan baik! Sehingga hati kita tetap percaya kepadaNya dan bisa meminta dengan iman kepadaNya. Hidup kita bisa naik turun, bisa tidak setia, tapi jangan pernah ragukan kesetiaan Tuhan, dan Dia selalu beri yang terbaik bagi masing-masing kita!

Dalam ke-4 Injil Tuhan tidak pernah membeda-bedakan antara berkat jasmani, berkat rohani dan berkat materi, semua di hadapan Tuhan sama. Manusia terdiri atas tubuh-jiwa-roh, dan ketiga-tiganya mendapat perhatian Tuhan! Mujizat pertama adalah mujizat materi: mengubah air menjadi anggur, bukan kebutuhan esensial – tidak pokok. Kebutuhan yang tidak pokokpun Tuhan perhatikan, apalagi kebutuhan yang pokok!

Obidience is more than sacrifice - Ketaatan lebih dari pengorbanan

Beberapa hal tentang doa:
1. Me-”nomor satu”-kan Tuhan
Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam,
jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini
dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini,
tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki,
maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya
dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." (1 Sam 1: 11)

Persoalan Hana adalah tidak punya anak laki-laki. Nazar Hana: asal dia mengalami pembelaan dan pertolongan Tuhan – maka itu cukup, soal jawaban atas doa dan persoalan Hana – itu tetap nomor 2.
Jika Tuhan tetap nomor 1 yang kita rindukan, lebih dari jawaban atas persoalan kita, maka hati Tuhan akan tersentuh!

2. Hidup kita tidak ditentukan oleh perkataan orang lain, tapi oleh perkataan Tuhan
Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; …..
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah
dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku,
dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!"
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu. (1 Taw 4: 9-10)

Kisah Yabes sangat singkat: hanya 2 ayat. Seruan Yabes bermakna: bertahun-tahun hidupnya ditentukandan dibatasi oleh manusia karena namanya, tapi mulai saat itu dia menerobos – minta berkat yang melimpah sehingga hidupnya tidak sial lagi, tapi jadi berkat. Hidup kita ditentukan oleh Tuhan, bukan oleh orang-orang di sekitar kita, orang tua kita, atau kenyataan hidup yang ada.

3. Iman bahwa berkatNya begitu limpah, sehingga yang tidak layakpun bisa ikut menerima.
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah
yang jatuh dari meja tuannya." Mat 15: 21-28 (ay 27)

Wanita siro-fenesia/ kanaan – orang kafir! Walau dikatakan sebagai anjing oleh Tuhan, tapi responnya luar biasa. Wanita ini bilang dia tidak layak, tapi dia percaya bahwa rahmat-berkat-dan kasih Tuhan melimpah, bahkan yang di luar lingkaran dan tidak layak masih bisa terima berkatNya. Saat sikap hati kita seperti ini, maka Tuhan akan segera memberkati kita.

4. Tunggu kairos Tuhan
Banyak orang menegornya supaya ia diam.
Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mrk 10: 48)

Bartimeus sudah lama menunggu Yesus. Waktu dia menunggu Tuhan, RK berbisik kepadanya bahwa: ini momentumnya, sehingga dia tetap berteriak sampai dia ditolong – tidak perduli orang berkata apapun. Dari waktu ke waktu ada saat-saat momentum yang berbeda dengan saat yang lain, inilah kairos Tuhan. Saat Tuhan “lewat”, Roh Kudus jamah hati kita, maka itulah momentumnya !

5. Tetap percaya dan berani meminta walau belum lihat mujizat dan bukti apapun
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk 23: 42-43)

Permintaan penyamun yang disalibkan di sebelah kanan Tuhan Yesus. Ini iman dan permintaan yang luar biasa! Tidak melihat bukti dan mujizat apapun, Yesus sedang di salib, tapi tetap bisa melihat bahwa Yesus adalah mesias dan raja!

Tuhan itu baik, tidak ada anak emas dan anak tiri !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar