12 Bakul 2
Satu Rekening dengan Tuhan
Petrus Agung Minggu
22 Januari 2012 (sore)
Dalam hidup sebagai orang percaya, ada “data musuh” = segala informasi yang didapat dari yang musuh katakan dan rencanakan. Data ini tidak boleh ditelan mentah karena bisa saja datanya palsu. Dalam Firman Tuhan – Tuhan sendiri sering membocorkan rahasia musuh
Contoh:
Elisa – memberi nasehat raja Israel
untuk menghadang setiap gerakan musuh
Gideon – gentar karena hanya boleh
bawa 300 orang. Untuk meyakinkan Gideon, Tuhan suruh Gideon masuk ke perkemahan
orang Median, dan dengar percakapan di antara musuh tentang mimpi ehancuran
pasukan musuh oleh Gideon
Orang china sebut tahun baru kali
ini sebagai “the year of the dragon”, TAPI anak Tuhan seharusnya sebut tahun
ini sebagai “the year of surplus prosperity”
Badai kasih: Setiap orang didorong
buat satu kebaikan untuk satu orang – gerakkan sebanyak mungkin orang untuk
melakukan hal ini.
Tanggal 4 Februari akan ada doa
peperangan jam 17:00 – supaya kita bisa meminimalisir segala macam bencana yang
akan ada.
Hukum Tuhan yang mendasari
pelaksanaan badai kasih: di mana ada kebaikan ditabur – tidak pernah mungkin
menuai bencana atau malapetaka.
Jika kita bisa didik jemaat dan
masyarakat seluruh Indonesia untuk berbuat kebaikan bagi orang lain, maka
dimana-mana bangsa ini akan ditutup oleh kebaikan-kebaikan, sehingga tidak akan
ada tuaian masalah. Tidak ada dasar berpijak bagi setan untuk menghancurkan
bangsa kita.
Badai kasih dimulai 1-14 Februari
2012. Kita buat satu kebaikan untuk satu orang setiap hari. Begitu kita tolong
orang dan orang itu berterima kasih, minta agar orang itu juga melakukan
kebaikan untuk orang lain. Sehingga menjadi sesuatu yang simultan dan
terus-menerus.
Ada 12 suku, 12 rasul, 12 pintu
gerbang, 12 tahta, 12 bakul.
Luk 22:30 – Ada pola yang sama dalam
Alkitab PL dan PB, yaitu: Tuhan gemar ajak kita makan semeja dengan DIA. “Duduk
makan semeja dengan Tuhan” berkaitan secara langsung dengan otoritas yang Tuhan
berikan kepada kita.
Contoh pola yang selalu berulang:
- Kel 18: 12-13 – Harun dan semua tua-tua Israel makan bersama Yitro di hadapan Allah. Pada ayat berikutnya (ay 14) ada pengangkatan hakim-hakim. Pola: makan di hadapan Tuhan – dilanjutkan dengan otoritas yang Tuhan bagikan dan berikan.
- Why 3: 20-21 – ay 20 Tuhan makan dengan kita, ay 21 otoritas yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita.
Luk 22: 30 - “semeja” = satu bank
dengan Tuhan
Bank artinya sebuah meja dimana uang
ditaruh, dikelola dan menghasilkan keuntungan
Sebenarnya Tuhan ingin semua kita
hidup dalam kelimpahan, sampai satu meja = satu bank dengan Tuhan, bahkan satu
acount dengan Tuhan. Target Tuhan tidak pernah membawa kita melarat, tapi butuh
iman untuk mencapai hal itu.
Yoh 21: 1-10
ay 5 – Yesus bukan bermaksud
menanyakan keberhasilan/tangkapan murid-murid, tapi Tuhan meminta para murid
untuk memberi SEDIKIT dari yang mereka punya – untuk lauk pauk makan.
Ay 9 – Ternyata Tuhan sudah punya
ikan sendiri, tapi minta lauk pauk dari murid-murid, beberapa saja-tidak
seluruhnya. Ini seperti Tuhan ingin berkata bahwa DIA punya bank dan sudah
setor, dan DIA ajak kita untuk setor juga supaya kita satu bank – bahkan satu
account dengan Tuhan.
Ketika Tuhan minta kita memberi
bagian kita seperti yang DIA minta, bukan karena Tuhan tidak punya, tapi:
- Tuhan ingin tunjukkan keakraban/ keintiman/ kedekatan. Karena orang Yahudi hanya mau makan dengan orang yang akan punya hubungan yang panjang dengan dia. Artinya Tuhan sedang menawarkan persahabatan dengan Dia.
- Tuhan ajak kita semeja/ se-bank dengan DIA. DIA ambil beberapa bagian yang kita punya, dengan demikian kita sah semeja-satu bank-satu account dengan Tuhan ! Dan itu yang Tuhan ingin berikan dan kerjakan buat kita !
Tahun 1993 menjelang pelunasan
pembayaran gedung gereja Permata – Tuhan berbicara kepada p Agung: berapapun
yang p Agung punya – jangan dianggap milik pribadi. Tapi hadapkan ke Tuhan, dan
kepada siapa Tuhan suruh salurkan- disalurkan. Yang disuruh simpan- disimpan.
Sampai hari ini p Agung hidup dengan cara itu dan diberkati luar biasa.
12 bakul adalah surplus nya setelah
ribuan orang kenyang. Pada hari anak itu rela serahkan 5 roti dan 2 ikan,
dipecahkan Tuhan dibagikan untuk memberi makan banyak orang, hari itu dia satu
meja dengan Yesus dan pulang membawa 12 bakul. Ini yang Tuhan mau dalam hidup
kita.
Ada anak penari usia 9 th, yang
ingin ke Rusia dan beriman – termasuk cara menjawab pertanyaan. Saat p Agung
hadapkan ke Tuhan dan minta supaya anak itu diberkati – Tuhan berkata OK dan
Tuhan tidak akan mengecewakan. Artinya p Agung yang harus bayari – karena p
Agung satu account dengan Tuhan.
Saat kita jadi berkat bagi orang
lain dengan suka cita – bukan lagi mengharapkan orang lain memberkati kita
terus – hidup kita akan berbeda ! Kita tidak hidup karena kata orang, tapi karena
kata Tuhan, melakukan semua yang Tuhan mau – bukan apa yang manusia dan daging
kita mau, termasuk dalam hal keuangan.
Saat diminta Tuhan untuk memberkati
– p Agung mengucap syukur karena masih dianggap bagian dari kerajaan Surga dan
masih dianggap sahabat Tuhan. Tapi banyak orang justru curiga saat Tuhan minta
untuk memberkati.
Jika kita percaya bahwa ini tahun
“surplus of prosperity” – mari satu bank dengan Tuhan Yesus. Ini anugrah,
karena kita bisa merdeka dalam hal keuangan.
Sambar SETIAP kairos Tuhan dengan
cepat, karena semua yang kita butuhkan akan terbuka dengan cepat !
Tuhan berkata 2 hal kepada Musa:
- Tempat yang diinjak telapak kakimu AKU berikan kepadamu – pasif, tidak dengan tujuan tertentu.
- Tempat yang kau injak- AKU berikan kepadamu – aktif, menginjak dengan tujuan tertentu.
Dalam hidup p Agung ada yang tidak
sengaja diinjak dan ada yang sengaja diinjak – dua-duanya akan jadi !
Contoh:
- Saat p Agung KKN di desa – terpaksa membuat tugas mendirikan TK dalam waktu 1 bulan. Hari ini Tuhan berikan sekolah.
- Di awal gereja lambat maju, kemudian ada ide untuk ganti dekor setiap minggu. Akhir Februari atau awal Maret – LED dipasang – dekor bisa ganti setiap detik.
- Memberi makan tetangga yang kesulitan makan – menuai dapur umum
Dalam hidup kita tidak ada yang
kebetulan: apapun yang diinjak maupun kita injak – tidak akan sia-sia, suatu
hari akan berbuah luar biasa dan dahsyat ! Makanya saat kita berkati orang
lain, nantinya kita akan tuai secara luar biasa – karena Tuhan tidak pernah
berhutang !
Budaya barat sangat positif: saat
orang lain mencapai suatu keberhasilan, mereka beri selamat dengan tulus. Budaya
Indonesia yang selalu melihat sisi kekurangan – membuat tidak bisa finish
strong. Jika tidak kita buang, artinya kita menabur sebuah cacat, maka yang
dituai adalah ke-cacatan yang sama. Motivasi mencela keberhasilan orang lain
adalah iri hati dan kemarahan. Sikap ini tidak membuat kita maju Mari kita
kembangkan semua yang baik, mulia, sedap didengar, ubah mental kita menjadi
mental kerajaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar