Minggu, 28 Oktober 2012

15042012-HS-Yosea Christiono-Mengerti Panggilan Kita

Mengerti Panggilan Kita – Yosea Christiono – Minggu 15 April 2012



Hidup akan sangat menyenangkan dan menggairahkan bila kita mengerti tujuan, panggilan, posisi, tugas dan kewajiban, serta mendapat hak kita.
Hal ini berlaku pada semua bagian hidup kita.

Panggilan adalah sebuah predikat yang kita jalani seumur hidup kita.

Yoh 1:19
Ay 20 – Yohanes bisa langsung menjawab to the point karena orang-orang tersebut memang mencari Mesias. Yohanes orang yang tahu siapa dirinya dan tujuannya.

Ay 22 – Yohanes diminta mendeskripsikan dirinya sendiri.
Setiap kita seharusnya mengerti siapa kita, apa tujuan hidup kita.

Ay 23-27 – Yohanes Pembabtis tahu persis tujuan hidupnya. Dilahirkan, hidup di padang gurun, menjadi suara – menjadi pembuka jalan bagi Tuhannya.

Orang yang bisa mengerti 5 hal di atas akan bisa menjalani bagiannya dengan senang, tidak mudah iri, mengerti apa yang dilakukan, dan terus naik dan naik sampai selesai tugasnya.

Orang dunia berkata bahwa hidup adalah panggung sandiwara. Artinya ada sutradaranya yaitu Tuhan. Akibatnya jika sesuatu yang buruk terjadi, yang disalahkan adalah Tuhan.
Tapi itu tidak berlaku bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Orang yang percaya Yesus akan mengenal pribadi Allah, tahu Tuhan adalah Bapa yang baik, tahu ada pilihan dalam hidup kita, dan Tuhan sediakan masa depan yang TOTAL baru bagi kita. Saat menjalani masa depan yang baru itu – kita tetap punya pilihan.

2 Ptr 1: 8-10
Ay 10 – Alkitab berkata bahwa kita tidak akan pernah tersandung !
Ay 5-7 Seharusnya adalah gaya hidup kita ! Baru setelah semua ini jadi gaya hidup kita, maka kita akan tahu panggilan kita, berikutnya kita memilih/ memutuskan – dan itulah hidup kita.

Bagaimana jika keputusan dan pilihan kita salah?
Di dalam keKristenan Tuhan bersama kita dan di dalam kita, mengajari kita, mendampingi kita, bahkan jika kita membuat kesalahan dalam keputusan kita yang akibatnya merusak rencana Tuhan atas hidup kita, maka Tuhan akan membuat rencana yang baru bagi kita. Karena Dia Tuhan yang mendampingi dan memperlakukan kita seperti Bapa terhadap anak-anaknya.

Hidup kita seperti tim sepakbola. Ada coach yang merancang teknik, ada kru, ada pemain yang bermain di lapangan. Semua pemain di lapangan memiliki bagian dan tugas masing-masing: ada penyerang, gelandang, bek dan kiper.
Tujuan tim: menang, memasukkan bola ke gawang lawan
Posisi: penyerang, gelandang, bek, kiper.
Tugas: sesuai posisi masing-masing, dan mau bekerja sama.

Tuhan gambarkan gereja sebagai TubuhNya yang terdiri dari berbagai anggota yang unik !
Jika kita tahu posisi dan tugas kita, tahu bagian kita, maka kita bisa jalani hidup kita dengan nyaman, tidak ada iri. Tuhan memberikan tatanan-hukum-peraturan atas seluruh ciptaannya, sehingga saat kita turuti akan mendatangkan berkat. Saat tatanan itu kita lawan, kita menyusahkan diri sendiri.

Di dalam keluarga, apakah posisi kita? Seringkali kali kita menuntut hak kita, tanpa mengerti bagian kita – apakah sudah melakukan atau tidak.

Mat 25: 1-13 – Kisah 10 gadis. Bicara tentang kedatangan Tuhan. Kisah ini bicara tentang persiapan penyambutan mempelai dan kesetiaan

Mat 25: 14-46 – Bicara tentang penugasan Tuhan kepada masing-masing kita.
Setiap orang punya kapasitas, dan Tuhan sudah beri kepercayaan sesuai kapasitas kita masing-masing.
Setiap kita ada panggilan umum dan khusus. Yang umum tidak bisa dilepaskan. Sedangkan yang khusus harus kita jalani dengan detil dan tahu bahwa itu adalah bagian kita.
Di dalam kisah tersebut yang Tuhan tanyakan adalah tugas yang sudah Dia beri kepada masing-masing kita. Yang Tuhan lihat adalah saat kita lakukan tugas kita masing-masing dengan baik dan sesuai kapasitas kita. Kepada orang yang melakukan lebih, Tuhan beri bonus.

Panggilan umum/dasar untuk setiap anak Tuhan ada di 2 Tes 2: 13-14
Kita dipilih untuk diselamatkan, dipanggil untuk mendapatkan kemuliaan melalui Tuhan Yesus.

Mat 5: 13-14 Kita adalah garam dunia dan terang dunia. Ini adalah predikat dan ketetapan !
Garam kecil tapi pengaruhnya besar ! Kita adalah garam dunia bagi orang disekitar kita.
Predikat sebagai garam dan terang dunia bukan pilihan !

Panggilan melekat pada seseorang seumur hidupnya.
Panggilan mempunyai beberapa bagian.
Saat orang mengerti panggilannya, maka akan memiliki pengaruh yang sangat besar.
Baik itu di keluarga, gereja, dan tubuh Tuhan.
Contoh: p Yos panggilannya adalah hamba Tuhan, suami dan ayah yang baik, pendidik.

Bagi gereja harus ada penggembalaan, pemuridan dan penginjilan. Ketiga hal ini harus seimbang !
Dari survey didapat bahwa perubahan jemaat melalui KKR dan kebaktian 1-2%, melalui kelompok sel 5%, sisanya karena pemuridan. Dengan pemuridan orang bisa mengerti bagiannya, tugasnya, bagaimana bekerja sama dengan yang lain, bagaimana menghargai dan mengasihi orang lain, sesuai talenta masing-masing.

Saat orang punya predikat Kristen, otomatis dia HARUS menjadi terang dan garam.
Standartnya: kasih yang melampaui kekuatan, sabar, takut akan Tuhan, dst.
Kekristenan dan takut akan Tuhan adalah gaya hidup, jadi kemanapun kita, orang akan tahu bahwa kita pengikut Kristus, kita lakukan bagian kita. Orang ketemu kita akan ketemu Tuhan, akan termotivasi dan lebih bersemangat hidupnya.

Orang yang hidup dalam panggilan selalu ada semangat, pengharapan, passion, gairah dalam hidupnya. Walau seringkali tidak dihargai, tapi tahu bahwa hal itu adalah untuk membangun dan mempertajam panggilan kita.

Setiap orang yang punya panggilan khusus biasanya setelah mengalami titik balik yang menyakitkan. Orang yang memiliki panggilan khusus akan semakin dalam dan tajam, dan semakin diperlengkapi Tuhan.

Panggilan adalah dedikasi dan pengabdian, jadi bukan untuk diri sendiri.
Hidup yang menyenangkan adalah ketika kita memberi arti dan pertolongan kepada orang lain.
Saat kita hidup untuk diri sendiri seperti minum air laut, tidak ada puasnya.

Kenali panggilan kita ! Setia di dalamnya ! Beri nilai hidup kepada orang yang kita temui !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar