Senin, 15 Oktober 2012

SHRK Juli 2012


SHRK Juli 2012, Hari Ke-1

Tuhan menyiapkan berkat yang besar dan istimewa bagi setiap anak-anak-Nya dan untuk hal itu diperlukan "berkat-berkat" lainnya supaya setiap anak-anak Tuhan sanggup menerima dan mengelola berkat-berkat besar nan istimewa tersebut. Keseriusan Tuhan atas agenda-Nya dalam 6 bulan ke depan dan atas Indonesia di tahun 2013

Perhatikan fiman-Nya ini, 

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. ... Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." - Matius 7:7-11.

 Ayat ini sungguh aneh karena bahkan perkara meminta pun sampai Tuhan perlu perintahkan, padahal semua manusia tanpa diajari sudah bisa minta sendiri. Lebih aneh lagi, di pasal sebelumnya Tuhan berfirman,

"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu." - Matius 6:31-32.

Jadi sesungguhnya Bapa SUDAH TAHU semua keperluan kita, namun Ia tetap ingin kita meminta kepada-Nya.

Ingatkah akan mujizat air yang diubah-Nya menjadi anggur di Kana? Itu adalah mujizat perdana, dan yang  Tuhan penuhi hari itu adalah gengsi dari tuan rumah yang mengadakan pesta, BUKAN suatu kebutuhan yang mendasar. Tuhan sedang memberi makan ego atau gengsi kedua mempelai yang sedang berpesta, menyelamatkan muka dengan menambah persediaan anggur bahkan dengan anggur yang lebih baik. Cobalah pahami bahwa untuk ego atau gengsi seseorang saja Tuhan bersedia penuhi, apalagi untuk sesuatu yang lebih mendasar.

Kejadian 1:3 - "Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang.' Lalu terang itu jadi." Dan di ayat 9 - "Berfirmanlah Allah: 'Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.' Dan jadilah demikian."

Untuk menjadikan terang maupun memisahkan daratan dengan lautan, cukup dengan berfirman maka langsung jadi secara instan. Namun perhatikan di

ayat 27-28, "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.'"

Ini tidak instan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia, bagi Tuhan tidak ada yang instan, harus ada prosesnya, ada aturan mainnya. Karena manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Dia dan memiliki kedaulatan serta kehendak bebas (freewill). Itu sebabnya, kita perlu meminta kepada Bapa dengan kehendak bebas yang ada dalam nama Yesus.

Permasalahannya bukan pada apa (what) yang kita minta, namun bagaimana (how) cara kita meminta kepada-Nya. Cara kita meminta dihadapan-Nya itulah yang menentukan! Tuhan tidak pernah keberatan dengan apapun yang hendak kita minta, namun cara kita meminta dan sikap hati kitalah yang dilihat-Nya.

Caranya Meminta

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." - Yohanes 14:12-14.

Tuhan menantang kita untuk meminta bahkan lebih besar daripada yang pernah diminta-Nya kepada Bapa selama Ia ada di dunia.

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." - Yohanes 15:7.

 Hanya ketika ada rhema dalam hidup kita, artinya hidup dengan dasar firman Tuhan BUKAN keinginan daging, maka kita akan menerimanya.

"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu." - Yohanes 15:16.

Bahwa apa yang kita minta datangnya atas prakarsa dan ide-Nya, BUKAN atas prakarsa dan ide manusiawi kita. Apa yang kita minta supaya kita pergi dan menghasilkan buah, BUKAN untuk kenikmatan daging kita.

"Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." - Yohanes 16:23-24.

 Tuhan menghendaki kita meminta, BUKAN mengemis. Bayangkan seandainya seorang ayah memiliki uang tunai Rp 100 triliun dan anaknya datang hanya meminta Rp 100.000,- Adakah itu yang disebut dengan meminta? Karena harapan Tuhan adalah supaya penuhlah sukacita kita. Ia ingin memenuhi sukacita kita sepenuh-penuhnya, bukan memberi sekedarnya. Jika sampai sekarang masih ada yang menerima sekedarnya, itu jelas BUKAN Tuhan yang berikan.

Mintalah roh iman untuk dianugerahkan kepadamu, supaya mampu menerima yang besar dan istimewa dari pada-Nya hingga sukacitamu penuh! Dan jika ada di antara Anda yang berpikir bahwa selama ini sudah meminta tapi tidak pernah diberi sehingga Anda enggan untuk meminta lagi kepada-Nya, KEBASKANLAH SEGERA!


SHRK Juli 2012, Hari Ke-2

Satu hal yang pasti akan terjadi dalam 6 bulan ke depan adalah bahwa akselerasi yang sedang terjadi akan sangat dipercepat supaya semua pasukan-Nya siap di tahun 2013 nanti. Dan untuk memperoleh dan menikmati segala kelimpahan dengan cara yang benar, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. ... Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." - Matius 7:7-12. Tuhan meminta kita untuk meminta kepada-Nya supaya kita memperoleh apa yang kita minta. Namun ada sikap tertentu yang Tuhan kehendaki supaya kita benar-benar memperoleh yang kita minta. Sikap itu adalah memberi kepada orang lain apa yang kita minta. Karena baik pemberian maupun penerimaan berkat, Tuhan sering kali menggunakan orang lain. Jarang berkat itu datang langsung dari pada-Nya tanpa melalui orang lain.

Sebagai contoh, Anda sekarang punya sepeda motor, dan rindu untuk memiliki mobil. Kebetulan di sekitar Anda ada banyak orang yang bisa Anda beri tumpangan karena mereka tidak punya kendaraan. Ketika Anda lakukan hal itu dengan harapan bisa memberi tumpangan lebih banyak lagi, tidak perlu menunggu terlalu lama, Tuhan akan berikan mobil untuk Anda bisa wujudkan hal itu.

Pdt. Alex Abraham Tanusaputera memiliki pusat cuci darah gratis, bahkan para pasiennya diberi makan. Banyak orang menyarankan untuk beliau mengenakan sedikit biaya untuk pelayanan kesehatan yang dianggap luar biasa itu, namun beliau menolak. Alasannya adalah bahwa ia ingin menuai kesehatan yang terbaik dengan menabur pelayanan kesehatan yang terbaik pula. Jadi intinya, apa yang hendak kita tuai akan terwujud dari apa yang kita tabur.

Perhatikan kisah ketika Simon hendak dijadikan penjala manusia:

"... Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. ... demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: 'Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.'" - Lukas 5:1-10


Awalnya hanya Simon Petrus yang hendak direkrut Tuhan, namun ketika ia sendirian tidak sanggup dan memerlukan bantuan maka datanglah Yakobus dan Yohanes menolong. Akhirnya mereka bertiga ikut menjadi penjala manusia. Lihat di sekitar kita, siapakah yang sedang menerima berkat dan tanggung jawab besar dari Tuhan dan memungkinkan untuk kita ambil bagian, maka berkat yang sama yang menjadi bagian dari orang tersebut, juga akan menjadi bagian kita. Ada banyak anak-anak Tuhan diberi visi untuk memberi makan bangsa dan bangsa-bangsa, ikutlah berpartisipasi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dan nantinya kita akan menerima destiny yang sama sebagai lumbung pangan dunia.

Perhatikan kisah lainnya: 

"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, ... Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
- Matius 10:5-42.

Keduabelas murid-Nya diutus dan siapapun yang menyambut mereka akan menerima upah sesuai dengan cara mereka menyambut. Siapa yang menyambut mereka sebagai nabi, akan menerima upah nabi, siapa yang menyambut mereka sebagai orang benar, akan menerima upah sebagai orang benar. Siapa menyambut mereka sebagai raja, akan menerima upah raja dan seterusnya. Namun perhatikan apa yang diterima kedua belas murid sebagai upah?

Matius 11:1 menyebutkan bahwa setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Jadi sementara kedua belas rasul mengunjungi kota-kota lain, kota-kota mereka dikunjungi Yesus sendiri. Inilah hukum yang berlaku, yang hendak Tuhan tegaskan bahwa taburan kita menentukan tuaian kita.

2. "Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: 'Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.' Jawab Elisa: 'Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.' Berkatalah Elia: 'Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.' ... Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: 'Di manakah TUHAN, Allah Elia?' Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa. Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: 'Roh Elia telah hinggap pada Elisa.' Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah." - 2 Raja-Raja 2:7-15.

Elia juga meminta Elisa untuk meminta dan ternyata Elisa meminta dua bagian dari roh Elia. Apa arti "dua bagian" itu? Apa yang sesungguhnya diminta Elisa dari Elia? Dua bagian seperti telah kita pelajari adalah Hak Kesulungan, jadi sama seperti Yakub, Elisa juga menginginkan hal itu. Dengan kata lain Elisa berkata kepada Elia, "Jadikan aku anak sulungmu."

Tentu saja ini permintaan yang sukar, karena menjadi anak sulung bukan sekedar memperoleh berkat dan keistimewaan ayahnya dibanding anak-anak lainnya. Namun anak sulung harus menanggung, meneruskan serta mengembangkan tanggung jawab, pekerjaan, cita-cita, passion dan destiny yang telah dilakukan ayahnya. Pertanyaannya, jika kita memang rindu menjadi anak-anak sulung-Nya, apakah kita rela menyingkirkan semua agenda dan cita-cita kita dan diganti dengan agenda dan cita-cita-Nya? Jadi sementara kita melihat anak-anak-Nya yang lain kelihatan lebih sukses, lebih menyenangkan dan lebih bahagia, di saat yang sama kita harus rela melayani orang-orang miskin, "sampah" masyarakat, dan sebagainya dengan penuh sukacita.

3"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: 'Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.'" - Matius 14:14-16.
Sikap ke-3 yang diperlukan supaya kita masuk dalam akselerasi-Nya yang sangat dipercepat adalah ikut mengambil bagian yang jauh lebih besar daripada yang kita kira selama ini. Apa yang dilakukan murid-murid Yesus sudah sangat baik, mereka perhatian dengan kebutuhan orang banyak saat itu walau mereka tidak mampu menolong namun mereka juga memiliki belas kasihan. Tapi Tuhan ternyata memiliki ide yang lain, Ia menunjuk murid-murid-Nya untuk memberi makan. Dan ketika murid-murid-Nya mau sepakat dengan-Nya maka mujizat pun terjadi. Tuhan tidak menunggu kita mampu, Dia menunggu kita mau dan bertindak. walau hanya 5 potong roti dan 2 ekor ikan kecil, ribuan orang kenyang dan sisa makanan berlimpah.

Perhatikan respon Tuhan Yesus, Ia tidak berkata, "Aku akan memberi mereka makan," namun Ia berkata, "Kamu harus memberi mereka makan." Walaupun Ia yang melakukan mujizatnya, namun kitalah yang mengerjakannya.

Kesanggupan kita adalah keperkasaan-Nya

SHRK Juli 2012, Hari Ke-3 Vol. 1

 

PERINGATAN DAN TEGURAN TUHAN UNTUK KELUARGA SHRK DAN BAHTERA!
Sesungguhnya malam ini dapat dibilang sebagai puncak kesedihan dan kekecewaan Tuhan atas umat dan pasukan-Nya terutama yang di SHRK Jakarta. Malam ini Tuhan hendak memberikan sesuatu yang sangat luar biasa dan sangat istimewa, sesuatu yang sangat menentukan untuk musim yang baru selama enam bulan ke depan. Namun Tuhan mendapati sebagian besar dari yang hadir tidak lagi memiliki iman sama sekali bahkan ada yang kecewa dan keluar dari kasih karunia-Nya. Tuhan bahkan berikhtiar untuk menarik Tudung dan mengambil Kaki Dian-Nya dari Jakarta! Dan berkali-kali hamba-Nya berkata, "Berikan kesempatan, berikan kesempatan, berikan kesempatan ..." Sementara Tuhan berkata, "Mene, mene, tekel ufarsin!" Padahal jika Tudung dan Kaki Dian-Nya beranjak maka dalam 6 bulan (tahun 2013), terutama Jakarta dan sekitarnya, akan mengalami berbagai bencana besar dan perlindungan-Nya tidak ada.

Banyak anak-anak-Nya yang begitu menginginkan berkat-berkat jasmani, namun tidak mempedulikan apa yang Tuhan rindukan. Anak-anak-Nya bahkan ketika melakukan tindakan profetik sekalipun tapi niatnya hanya karena berkat, bukan karena pribadi-Nya. Sikap seperti ini, dapat ditanggapi Tuhan dengan memberi dan memenuhi semua keinginan anak-anak-Nya, namun Ia tidak akan memberikan diri-Nya lagi kepada kita. Persis seperti ketika bangsa Israel meminta daging, dan Tuhan memenuhi permintaan mereka hingga mereka muntah karena daging. Dan pada akhirnya tidak satu pun yang keluar dari Tanah Mesir bisa masuk ke Tanah Perjanjian kecuali Yosua dan Kaleb. Semua rumah, mobil mewah, uang, dan sebagainya bisa Tuhan berikan hingga anak-anak-Nya rusak dan hancur, namun Ia pergi meninggalkan kita untuk selamanya. 
Beberapa jam sebelum acara, Tuhan mengajak Ev. Iin Tjipto bicara melalui dua berita di televisi, kedua berita tersebut sebagai berikut:

1. Ada seorang warga yang sangat akrab dengan dunia gaib, membagi-bagikan uang ke beberapa orang di suatu daerah di Papua. Alasan orang tersebut membagi-bagikan uang karena ia mengenal dan tunduk kepada suatu roh naga yang menjadi penguasa gunung-gunung emas di Papua. Sebagai catatan bahwa Papua memiliki lebih daripada tuju gunung emas. Orang tersebut berkata bahwa asal ia taat kepada roh naga itu, hanya tinggal mengucapkan dengan otoritas, maka emas itu akan langsung diperolehnya dari alam roh kepada alam nyata. Bahkan pengacara dan polisi setempat mengkonfirmasi bahwa emas yang diperolehnya adalah nyata. Melalui acara TV ini, Tuhan hendak memperingatkan bahwa pihak musuh bisa mempercayai dan memahami otoritasnya sedemikian rupa sehingga bisa menjarah dengan "tepat," tapi mengapa anak-anak-Nya tidak demikian terhadap Dia.

2. Tuhan menunjukkan salah satu wanita terkaya di RRC yang memiliki aset miliaran dolar Amerika Serikat dari hasil usahanya di bidang sampah plastik dan kertas bekas. Awalnya wanita ini menyatakan bahwa dirinya tidak berpendidikan tinggi, tidak memiliki ambisi, bukan pekerja yang gigih dan rajin. Namun karena bisnisnya berkenaan dengan sejumlah mafia yang terus menginginkan pertambahan jumlah produk sampah plastik dan kertas bekas tersebut, maka untuk menghindari supaya nyawanya tetap selamat, wanita ini berusaha sekuat-kuatnya untuk memenuhi tuntutan para mafia. Dan sebagai hasilnya, tuntutan dan ancaman mafia tersebut menjadikannya sebagai salah seorang wanita terkaya di RRC, sementara yang mafia tetap menjadi mafia. Melalui kisah ini, Tuhan hendak memperingatkan kepada semua pasukan-Nya bahwa jika sampai sekarang cara kerja kita masih malas-malasan dan tidak sepenuh hati, maka Tuhan akan memaksa dan merekayasa hingga sedemikian mengerikan supaya pasukan-Nya kerja sesuai dengan standar yang Ia inginkan.

Bersambung ...

Mana yang tetap kita pilih, dipaksa oleh-Nya sampai habis daging kita atau ditinggalkan-Nya kita bersama Antikristus?


SHRK Juli 2012, Hari Ke-3 Vol. 2


"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan. Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. ... " - Keluaran 31:1-6

Enam bulan ke depan ada begitu banyak hal yang hendak Tuhan percayakan kepada kita pasukan-Nya, dan untuk semua hal itu diperlukan roh keahlian, roh kecakapan dan sebagainya supaya semuanya dapat dikelola sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. Namun untuk memperoleh semua hal ini, kita harus memenuhi syarat dan ketentuan sesuai dengan kriteria dari dua orang yang pertama kali menerima roh keahlian dan roh kecakapan tersebut:

Bezaleel bin Uri bin Hur - Bezaleel artinya di bawah bayang-bayang Allah, dengan demikian Tuhan menghendaki supaya semua pasukan-Nya menjaga hati dan dirinya masing-masing untuk tetap di bawah bayang-bayang-Nya dan tidak mengejar maupun mengerjakan sesuatu tanpa ketepatan sesuai dengan kemauan-Nya. Uri artinya api yang menyala-nyala, Tuhan menghendaki apapun yang kita kerjakan dilakukan dengan penuh cinta, bukan dengan kesuaman. Karena semua yang dilakukan karena rutinitas dan kebiasaan semata akan dimuntahkan dan dibuang oleh Tuhan. Bukan hanya pekerjaannya saja, namun pekerjanya pun dibuang. 

Sedangkan Hur artinya lenan putih atau lubang, yang bermakna kerendahan hati, rela turun ke bawah untuk mengerjakan segala sesuatu yang banyak orang tidak mau mengerjakannya. Bagi orang Yahudi, membasuh kaki merupakan pekerjaan yang sangat hina bahkan budak laki-laki pun tidak melakukannya. Namun Yesus melakukan hal itu kepada murid-murid-Nya dan Ia meminta supaya kita tetap saling melakukan sebagai peringatan akan Dia. Namun membasuh kaki yang dimaksud bukanlah ritualnya melainkan kehinaannya yang bagi sebagian besar orang, namun kita kerjakan dengan penuh sukacita. Dan Bezaleel adalah seorang Yehuda, yang artinya pujian.

Jadi kriteria pertama yang Tuhan kehendaki adalah pasukan yang tetap menjaga dirinya di bawah bayang-bayang Allah, bergelora terhadap apapun yang Tuhan sodorkan dan tetap rendah hati dan rela melakukan apapun yang Tuhan mau sehingga mendatangkan pujian bagi-Nya.

Aholiab bin Ahisamakh - Aholiab artinya kemah Bapa, tetaplah menjaga diri kita untuk tinggal dalam kemah kediaman-Nya dan tidak keluar dari kasih karunia sehingga tidak menjadi kecewa dan menolak Dia. Ahisamakh artinya saudaraku mendukung, ini berbicara mengenai kesatuan hati dan saling menopang, BUKAN saling menuding dan mencari-cari kelemahan saudara-saudari kita.

Dengan Hineni, Dengan Unity, Kita Pasti Bisa ... Finish Strong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar